Sunday 15 April 2012

Insyaf Ketika Lagi Mabuk Ekstasi

KEINSYAFAN bisa datang pada seseorang di mana saja. Seperti yang dialami oleh Sutris, penduduk Binjai, Sumatera Utara. Sutris justru insyaf ketika mabuk ekstasi di sebuah diskotik. Menurut cerita Sutris, ketika masih lajang sekitar enam tahun lalu, dia hampir setiap malam ke diskotik dan mabuk ekstasi. Biasanya, Sutris pergi ke diskotik bersama kawan-kawannya.

Suatu malam Sutris ke diskotik bersama kawan-kawannya. Mereka masing-masing menelan sebutir pil ekstaksi dan menenggak air putih. Lalu mereka mabuk dan mengeleng-gelengkan kepala dalam keadaan setengah sadar. Tapi di tengah asyik mengeleng-geleng itu, tiba-tiba dia merasa dibentak dari telinga kirinya. "Mau mati kau," Sutris mendengar bentakan keras di telinga kirinya.

Dia terperanjat dan menegur kawan di sampingnya. "Kok, kau bentak aku," katanya. Yang dituduh heran dan menyebut dirinya tidak membentak. Sutris kembali melanjutkan "on"nya dengan menggeleng-gelengkan kepala di tengah hentakan bunyi musik. Lagi-lagi Sutris mendengar suara bentakan yang sama dari telinga kanannya. Sutris lalu tersentak dan bertanya kepada kawan di sebelahnya, kenapa dia dibentak. Kawan yang ditanya heran dan menyebut tidak ada membentak.

Menurut Sutris, dia terus lagi melanjutkan mabuknya. Kali ini dia merasakan bahwa dia sedang berzikir dengan mengucapkan lailah haillallah, layaknya orang berzikir. Sutris heran kok jadi seperti berzikir. Kemudian sebuah bentakan keras didengarnya lagi. kali ini lebih keras. "Bandel kali kau, mau mati kau," kata suara bentakan di telinga kirinya.

Mendengar itu Sutris mengaku langsung ketakutan. Dia langsung permisi pulang kepada kawan-kawannya. sampai di rumah menurut penuturannya kepada Kesaksian Spiritual, dia langsung berwuduk dan shalat Isya. Padahal sebelumnya, dia jarang melaksanakan shalat. Dalam doa dia menangis. "Ya, Allah, jangan matikan aku. Mulai hari ini aku berjanji tidak akan makan pil ekstasi lagi," doa Sutris.Sejak itu, Sutris mengaku berhenti total ke memakan pil eksaksi. "Kalau tidak ada kejadian itu, tak mungkin aku berhenti," kata Sutris.

Pengalaman Sutris ini membuktikan kepada kita, bahwa hidayah itu datangnya tidak mengenal tempat. Bila Allah berkehendak, orang yang sedang bergelimang dosa sekalipun akan menyadari perbuatan dosanya dan bertobat dalam seketika.

No comments:

Post a Comment